Segala puji bagi Allah subhanahu wata’ala yang tiada sesembahan yang berhak disembah kecuali Dia dan shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada nabi Muhammad shallahu alaihi wasallam, keluarga, sahabat serta umatnya yang senatiasa mengikuti langkah beliau hingga akhir zaman.
Puasa merupakan suatu ibadah yang memiliki kedudukan tinggi disisi Allah subhanahu wata’ala dikarenakan ibadah tersebut bersifat sirr atau tidak ada yang mengetahui kecuali hamba itu sendiri dan Rabb-nya. Insya Allah kami akan menjelaskan keutamaan – keutamaan puasa secara umum dan termasuk didalamnya puasa ramadhan. Wahai saudaraku yang semoga dirahmati Allah ketahuilah bahwa puasa memiliki banyak keutamaan, diantara keutamaannya ialah:
1. Pahala puasa tidak ada batasannya
Dalam ibadah puasa mencakup tiga jenis kesabaran, diantaranya: pertama, sabar terhadap ketaataan yang Allah perintahkan kepada seorang hamba dengan menjalankan ibadah puasa tersebut. Kedua, sabar dalam menahan diri dari berbuat kemaksiatan kepada Allah dengan makan dan minum dengan sengaja serta melakukan hal-hal yang dapat membatalkan ibadah puasa. Ketiga, sabar dalam taqdir yang telah Allah tetapkan kepada dirinya dengan menahan lapar, dahaga serta hal-hal lainnya. Dengan hal tersebut niscaya Allah akan memberikan ganjaran kepada mereka yang bersabar dengan pahala yang tiadak ada batasannya. Sebagaimana firman-Nya:
إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ
“Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah Yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas” (Q.S. Az-Zumar: 10).
Rasulullah shallahu alaihi wasallam bersabda:
كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ الْحَسَنَةُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعِمِائَةِ ضِعْفٍ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلاَّ الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِى وَأَنَا أَجْزِى بِهِ يَدَعُ شَهْوَتَهُ وَطَعَامَهُ مِنْ أَجْلِى
“Setiap amalam bani Adam niscaya akan dilipatgandakan, satu kebaikan (akan dilipatgandakan menjadi sepuluh hingga tujuh ratus lipat). Allah berfirman: “kecuali puasa”, sesungguhnya puasa tersebut untukku, dan saya yang akan memberikan ganjaran, seseorang meninggalkan syahwat dan makanannya karena Aku...” (H.R. Muslim).
2. Kegembiraan yang dirasakan oleh orang yang berpuasa ketika berbuka puasa dan bertemu Rabb-nya yaitu Allah subhanahu wata’ala
Seorang yang berpuasa biasanya akan menemukan kelelahan fisik karena menahan makan dan minum dari terbitnya matahari hingga terbenamnya matahari. Namun jika matahari telah terbenam niscaya rasa lelah dan sulit itu hilang dan rasa gembira pun datang menyapa seraya ia membasahi kerongkongannya dengan tegukan air dan memakan maknanan yang ia santap. Lebih dari itu mereka akan gembira jika kelak berjumpa dengan Rabb-nya. Dan hal ini merupakan suatu kenikmatan yang sangat luar biasa.
Rasulullah shallahu alaihi wasallam bersabda:
لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ يَفْرَحُهُمَا إِذَا أَفْطَرَ فَرِحَ ، وَإِذَا لَقِيَ رَبَّهُ فَرِحَ بِصَوْمِهِ
“Orang yang berpuasa akan memiliki dua kegembiraan, gembira ketika berbuka puasa dan gembira ketika bertemu Rabb-nya dengan puasanya tersebut” (H.R. Bukhari dan Muslim).
3. Bau mulut orang yang berpuasa lebih wangi disisi Allah dibandingkan baunya misk (minyak wangi).
Hal sebagaimana sabda rasulullah shallahu alaihi wasallam:
وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لَخُلُوفُ فَمِ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللهِ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ
“Demi jiwa Muhammad yang berada ditangan-Nya sesegungguhnya bau mulut orang yang berpuasa lebih wangi disisi Allah dibandingkan baunya misk (minyak wangi).” (H.R. Bukhari dan Muslim).
4. Ada sebuah pintu disurga yang disiapkan oleh Allah bagi orang – orang yang berpuasa
Wahai saudaraku ketahuilah bahwa surga memiliki delapan pintu, ada satu pintu yang Allah sediakan bagi orang-orang yang berpuasa yaitu pintu Ar-Rayyan. Sebagaimana sabda rasulullah shallahu alaihi wasallam:
فِي الْجَنَّةِ ثَمَانِيَةُ أَبْوَابٍ فِيهَا بَابٌ يُسَمَّى الرَّيَّانَ لاَ يَدْخُلُهُ إِلاَّ الصَّائِمُونَ
“Disurga memiliki delapan pintu, didalamnya terdapat pintu yang bermana “Ar-Rayyan “ yang tidaklah ada yang masuk kedalamnya kecuali orang-orang yang berpuasa.”. (H.R. Bukhari).
5. Puasa dapat menghindarkan pelakunya dari neraka
Dalam suatu riwayat disebutkan dari sahabat Abu Hurairah radhiallahu anhu, dari rasulullah shallahu alaihi wasallam bersabda:
الصِّيَامُ جُنَّةٌ وَحِصْنٌ حَصِينٌ مِنَ النَّارِ
“Puasa ialah tameng atau perisai dan benteng yang dapat melindungi dari api neraka” (H.R. Ahmad, berkata Syaikh Su’aib al-Arnauth: sanadnya hasan).
Berkata Syaikh Shaleh al-Fauzan –semoga Allah menjaganya-: “dari sekian banyak keutamaan puasa dianataranya dapat menjaga pelakunya dari berbuat dosa dan menjaganya dari syahwat serta menjaganya dari api neraka. Sebagaimana terdapat dalam suatu riwayat bahwasanya puasa sebagai tameng (yang berfungsi sebagai benteng dari hal-hal diatas).” (Min fadhail syarh ramadhan hal. 13, disarikan dari kitab Ittaf ahlil iman bi durus syarh ramadhan hal 29).
6. Puasa merupakan salah satu dari pintu-pintu kebaikan
Kita sama-sama mengetahui bahwa pintu-pintu kebaikan sangatlah banyak jumlahnya dan diantara hal tersebut puasa menrupakan salah satu dari pintu-pintu tersebut. Sebagaimana terdapat dalam suatu riwayat dari Mu’adz bin Jabal radhiallahu anhu, bahwsanya nabi shallahu alaihi wasallam bersabda:
ألا أدلك على أبواب الخير الصوم جنة والصدقة تطفئ الخطيئة كما تطفئ الماء النار
“Maukah kamu aku tunjukkan pintu-pintu kebaikan? Saya menjawab: “Ya wahai rasulallah”, beliau bersabda: “puasa ialah perisai atau tameng dan shadaqah dapat menghapus kesalahan sebagaimana air dapat mematikan api”. (H.R. At-Tirmidzi, berkata Syaikh Al-Albani: Hadits hasan lighairihi).
7. Puasa dapat memberikan syafaat kepada pelakunya pada hari kiamat
Dari sahabat Abdullah bin Amr bahwa rasulullah shallahu alaihi wasallam bersabda:
الصيام والقرآن يشفعان للعبد يوم القيامة يقول الصيام أي رب منعته الطعام والشهوة فشفعني فيه ويقول القرآن منعته النوم بالليل فشفعني فيه قال فيشفعان
“Puasa dan Al-Quran akan memberikan syafaat kepada seorang hamba pada hari kiamat. Puasa berkata: Ya Rabb aku telah menghalanginya dari makan dan syahwat maka berikanlah aku syafaat untuknya. Al-Quran berkata: Aku telah menghalanginya dari tidur di malam hari maka berikanlah syafaat kepadaku untuknya”. (H.R. Ahmad, At-Thabrani dll. Syaikh Al-Albani berkata: Hasan Shahih).
8. Puasa merupakan suatu ibadah yang tidak ada bandingannya
Dari sahabat Abu Umamah radhiallahuanhu berkata: “Saya mendatangi rasulullah shallahu alaihi wasallam, dan aku katakan kepadanya: Ya rasulullah perintahkan kepada saya suatu amalan yang niscaya Allah akan memberikan manfaat kepadaku dengan amalan tersebut. Beliau bersabda:
عَلَيْكَ بِالصِّيَامِ فَإِنَّهُ لاَ مِثْلَ لَهُ
“Puasalah kamu, sesungguhnya puasa tidak ada bandingannya.”. (H.R. Ibnu Hibban dan dishahihkan oleh Al-Albani).
9. Jika seorang hamba banyak melakukan puasa maka Allah menjauhkan dirinya dari neraka
Dari sahabat Abu Sa’id radhiallahu anhu berkata: Rasulullah shallahu alahi wasallam bersabda:
مَنْ صَامَ يَوْمًا فِي سَبِيلِ اللهِ بَعَّدَ اللَّهُ وَجْهَهُ ، عَنِ النَّارِ سَبْعِينَ خَرِيفًا
“Tidaklah seorang hamba berpusa sehari dijalan Allah niscaya Dia akan menjauhkannya dari api neraka tujuh tahun perjalan” (Muttafaqun alaihi).
10. Puasa dapat menghantarakan pelakunya kepada ketakwaan
Allah berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa” (Q.S. Al-Baqarah: 187).
Wallahu a’lam bis shawwab.
Diringkas dari risalah “Min Fadhail Sharh Ramadhan” Darul Watan Riyadh - KSA
Selasa, 21 Rajab 1433 H Unaizah – Qassim – Saudi Arabia
Hari Febriansyah bin Sulasman bin Supardi
0 komentar:
Posting Komentar