Segala puji bagi Allah Illah yang berhak disembah dan diibadahi. Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada nabi Muhammad shallahu alaihi wasallam, keluarga, sahabat serta umatnya yang berjalan diatas ajaran beliau hingga akhir zaman.
Sejatinya seorang mukmin menjadikan bulan ramadhan ini sebagai moment dalam taqarrub atau mendekatkan diri kepada Allah dan memperbanyak amal shalih. Namun yang sangat disayangkan sebagian dari mereka kurang memahami akan hal ini bahkan bisa dikatakan mereka sama sekali tidak memhaminya.
Sebagian mereka menjadikan bulan ramadhan sebagai ajang shopping atau berbelanja dan membuat seni dengan membuat makanan yang beraneka ragam, sebagaian dari mereka melalui bulan ramadhan ini dengan menonton film dan sinetron, sebagian yang lain menghabiskan ramadhan dengan banyak tidur dan bermalas-malasan bahkan hingga melalaikan pekerjaan atau lambat masuk ketempat kerja dan lebih dari itu sebagian mereka meninggalkan kewajiban seperti shalat. Beberapa contoh diatas seharusnya tidak terdapat dalam diri seorang mukmin dan hendaknya kita menyadari bahwa bulan ramadhan merupakan kesempatan emas dalam rangka mempertebal keimanan dan memperbanyak amal shalih kepada Allah. Sebagian ulama salaf berkata:
Bulan ramahdan telah datang sebagai ladang bagi seorang hamba
Dalam rangka membersihkan hati dari kerusakan (kotoran)
Tunaikanlah hak-hak bulan ramahdan baik ucapan maupun amalan
Yang demikian itu ialah bekal bagimu, oleh karena itu jadikanlah sebagai bekal akhirat
Barangsiapa yang menanam benih akan tetapi tidak ia menyiramnya
Niscaya ia akan menyesal ketika waktu panen telah tiba
Trik jitu dalam menghadapi bulan ramadhan
Seorang hamba dalam menghadapi bukan ramadhan mesti memilki trik-trik yang jitu agar moment ramadhan ini benar-benar ia lalui tanpa sia-sia. Adapaun trik-trik jitu tersebut ialah:
1. Memeprsiapkan keimanan kepada Allah.
2. Membuat agenda harian dengan baik tentunya disesuaikan dengan kegiatannya.
3. Memperdalam ilmu syar’i, terutama yang berkenaan dengan masalah puasa.
Adapun amalan-amalan pada bulan ramahdan ialah:
1. Puasa
Ketahuilah wahai saudaraku bahwa Allah subhanhu wata’ala mewajibkan puasa kepada setiap muslim baik laki-laki ampuan perempuan. Sebagaimana firman-Nya:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa” (Q.S. Al-Baqarah : 183).
Rasulullah shallahu alaihi wasallam bersabda:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barangsiapa yang puasa ramadhan didasari keimanan dan mengharapkan pahala, maka ia akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu” (H.R. Bukhari).
Yang dimaksud keimanan dalam hadits ini ialah keimanan kepada Allah dan mengharapkan ganjaran pahala yang dijanjikan oleh Allah kepadanya.
2. Qiyamul lail (shalat tarawih)
Shalat malam atau shalat tarawih merupakan ibadah yang mengiringi puasa pada bulan ramadhan. Pada zaman khalifah Umar bin Khattab radhiallahu anhu kaum muslimin melakukan shalat tarawih ini dengan berjamaah dalam rangka menghidupkan sunnah yang dilaukan nabi shallahu alaihi wasallam pada bulan ramadhan. Hal tersebut pernah dilakukan oleh rasulullah shallahu alaihi wasallam beberapa malam, kemudian beliau khawatir jika umat islam mengaggap shalat tarawih tersebut merupakan kewajiban. Hendaknya seorang mukmin melaksanakan shalat tarawih tersebut secara berjamaah atau dengan imam pada setiap malamnya, karena barangsiapa yang shalat bersama imam hingga selesai maka akan ditulis baginya seakan-akan ia shalat semalam suntuk atau sepanjang malam. Sebgaimana sabda rasululah shallahu alaihi wasallam:
إِنَّهُ مَنْ قَامَ مَعَ الإِمَامِ حَتَّى يَنْصَرِفَ ، كُتِبَ لَهُ قِيَامُ لَيْلَةٍ
“Sesungguhnya barangsiapa yang shalat bersama imam hingga selesai, maka ditulis baginya seakan-akan ia slahat semalam suntuk” (H.R. Abu Dawud dll, dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani).
3. Membaca Al-Quran
Ketahuilah wahai saudaraku bahwa kitab suci Al-Quran diturunkan pada bulan ramadhan, sebagaiman firman Allah:
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ
“(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil)” (Q.S. Al-Baqarah : 185).
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ
“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan” (Q.S. Al-Qadr : 1).
Ketahuilah wahai saudara dan saudariku yang semoga dirahmati Allah bahwa mempelajari, membaca dan mentadaburi Al-Quran memiliki keutamaan yang sangat banyak sekali diantaranya: orang yang mahir atau pandai dalam membaca Al-Quran niscaya mereka kelak akan dikumpulkan bersama para Malaikat. Lantas bagaimana dengan mereka yang terbata-bata atau merasa kesulitan dalam membaca Al-Quran? Jauhkanlah rasa malu dan minder, Niscaya mereka akan mendapatkan dua pahala, pahala membaca Al-Quran dan pahala kesulitan yang ia jumpai ketika membacanya. Rasulullah shallahu alaihi wasallam bersabda:
الَّذِيْنَ يَقْرَأُ الْقُرْآنَ وَهُوَ مَاهِرٌ فِيْهِ مَعَ السَّفَرَةِ الْكِرَامِ الْبَرَرَةِ، وَالَّذِيْنَ يَقْرَأُ الْقُرْآنَ وَيَتَتَعْتَعُ فِيْهِ وَهُوَ شَاقٌّ عَلَيْهِ لَهُ أَجْرَانِ
“Seseorang yang membaca Al-Qur’an dengan mahir, ia bersama malaikat yang diutus, yang mulia lagi senantiasa berbuat taat. Adapun orang yang membaca Al-Qur’an dengan terbata-bata dan kesulitan akan mendapatkan dua pahala”. (H.R. Bukhari dan Muslim)
Dalam hadits yang lain rasulullah shallahu alaihi wasallam bersabda:
مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ ، وَالحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا ، لاَ أَقُولُ الْم حَرْفٌ ، وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ وَلاَمٌ حَرْفٌ وَمِيمٌ حَرْفٌ
“Barang siapa membaca satu huruf dari Kitabullah (Al-Quran), dia mendapatkan satu kebaikan, dan satu kebaikan dilipatgandakan menjadi sepuluh kebaikan. Tidaklah aku mengatakan alif lam mim satu huruf. Bahkan, alif satu huruf, lam satu huruf, dan mim satu huruf.” (HR. at-Tirmidzi no. 2910, disahihkan oleh al-Imam al-Albani dalam Shahih Sunan at-Tirmidzi).
4. Shadaqah
Dari sahabat Abdullah bin Abbas radhillahu anhuma berkata: “Nabi shallahu alaihi wasallam ialah orang yang paling dermawan kepada manusia, dan beliau lebih dermawan pada bulan ramadhan....” (H.R. Bukhari).
5. Umrah
Dari sahabat Abdullah bin Abbas radhiallahu anhuma berkata: nabi shallahu alaihi wasallam bersabda:
عُمْرَةٌ فِي رَمَضَانَ ، تَعْدِلُ حَجَّةً
“Umrah dibulan ramadhan seperti haji” (H.R. Ahmad dan Ibnu Majah).
Bersambung insya Allah........................
0 komentar:
Posting Komentar