Social Icons

Senin, 02 Juli 2012

Keutamaan Duduk di Masjid (Mushalla) Setelah Shalat Subuh

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ : « مَنْ صَلَّى الْغَدَاةَ فِى جَمَاعَةٍ ثُمَّ قَعَدَ يَذْكُرُ اللَّهَ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ  ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ كَانَتْ لَهُ كَأَجْرِ حَجَّةٍ وَعُمْرَةٍ ». قَالَ :قَالَ رَسُولُ اللَّهِ  : « تَامَّةٍ تَامَّةٍ تَامَّةٍ »
Dari Anas bin Malik berkata: Rasulullah shallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa yang shalat subuh berjamaah, kemudian dia duduk untuk berzikir kepada Allah sampai matahari terbit, kemudian dia shalat dua rakaat, maka dia akan mendapatkan (pahala) seperti pahala haji dan umrah”. Anas berkata, Rasulullah shallahu ‘alaihi wasallam bersabda: sempurna sempurna sempurna.” (H.R. At-Tirmidzi no.586, At-Thabrani dalam Al-Mu’jamul Ausat, dinyatakan hasan oleh Syaikh Al-Albani dalam kitab Shahih At-Tirmidzi no.591).
                                                                                
                                                                
Berikut hadits-hadits yang menguatkan hadits diatas:
)   عَنْ عَمْرَةَ قَالَتْ : سَمِعْتُ أُمَّ الْمُؤْمِنِينَ تَقُولُ : سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم يَقُولُ : مَنْ صَلَّى الْفَجْرَ ـ أَوْ قَالَ : الْغَدَاةَ ـ فَقَعَدَ فِي مَقْعَدِهِ فَلَمْ يَلْغُ بِشَيْءٍ مِنْ أَمْرِ الدُّنْيَا ، وَيَذْكُرُ اللَّهَ حَتَّى يُصَلِّيَ الضُّحَى أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ خَرَجَ مِنْ ذُنُوبِهِ كَيَوْمِ وَلَدَتْهُ أُمُّهُ لاَ ذَنْبَ لَهُ(  
Dari ‘Amrah berkata, saya mendengar Ummu mukminin (istri nabi) berkata, Rasulullah shallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa yang shalat shubuh. Kemudian duduk ditempat duduknya dan tidak melakukan hal sia-sia yang berhubungan dengan sesuatu dari perkara dunia, dan berdzikir kepada Allah hingga ia shalat dhuha empat rakaat, maka dosa-dosanya akan berguguran sebagaimana ketika ibunya melahirkannya, tidak dosa baginya.”  (H.R. Abu Ya’la dan At-Thabrani dalam Al-Mu’jamul Ausath dengan sanad yang hasan).
)  عَنْ سَهْلِ بْنِ مُعَاذِ بْنِ أَنَسٍ الْجُهَنِىِّ عَنْ أَبِيهِ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ   :« مَنْ قَعَدَ فِى مُصَلاَّهُ   حِينَ يَنْصَرِفُ  مِنْ صَلاَةِ الصُّبْحِ حَتَّى يُسَبِّحَ رَكْعَتَىِ الضُّحَى لاَ يَقُولُ إِلاَّ خَيْرًا غُفِرَ لَهُ خَطَايَاهُ وَإِنْ كَانَتْ أَكْثَرَ مِنْ زَبَدِ الْبَحْرِ »(  
Dari Sahl bin Mu’adz bin Anas Al-Juhaniy dari bapaknya, sesungghunya Rasulullah shallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa yang duduk di tempat shalatnya ketika selesai melaksanakan shalat shubuh hingga bertasbih (shalat) dua rakaat dhuha dan tidak berkata-kata kecuali kebaikan maka akan diampuni kesalahan-kesalahannya walau sebanyak buih di lautan.” (H.R. Abu Dauwud/1287).
Perhatian penting :

1.       Wanita pun termasuk dalam keutamaan ini sebagaimana hadits Juwairiyah yang diriwayatkan oleh Muslim bahwsanya ia (Juwairiyah) duduk ditempat shalatnya ketika shalat subuh hingga waktu dhuha.
2.       Hendaknya bagi siapasaja yang duduk tidak melakukan shalat hingga matahari terbit dan cahaya menyinari ufuk sebagaimana hadits yang dirwayatkan Muslim (kurang lebih 10 menit setelah terbit matahari).
3.       Hendaknya melakukan shalat empat rakaat dan meniatkan shalat dhuha sebagaimana hadits Umamah bin ‘Utbah yang diriwayatkan oleh At-Thabrani.
4.       Tidak menghalangi bahwa pahala yang besar dapat diraih dengan amalan yang mudah. Sebagaimana terdapat di dalam Shahih al-Bukhari dan Shahih Muslim bahwa pahala yang besar dapat diraih dengan amalan yang mudah.

0 komentar:

Posting Komentar