Alhamdulillah segala puji bagi Allah dan shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada nabi Muahammad shallahu alaihi wasallam.
Sebagian besar kaum muslimin ketika mendengar pertanyaa di atas banyak diantara mereka menjawab Allah ada di mana-mana. Soalnya memang sejak kecil kita diajarkan pemahaman semacam itu dan hingga sekarang pun masih banyak diantara kita yang berkeyakinan semacam itu.
Namun sebagai seorang muslim hendaknya berfikir, apakah benar keyakinan yang demikian dan apakah sesuai dengan prinsip-prinsip Aqidah Ahli Sunnah Wal Jammah atau sesuai dengan pemahaman yang di pahami Ulama-ulama terdahulu yang sholeh. Ada juga sebagian dari mereka yang tidak peduli akan hal ini, katanya yang penting saya beribadah. Hendaknya sebagai seorang yang mengaku beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari akhir dan takdir yang baik maupun takdir yang buruk mesti mengatahui tentang Rabb-nya atau Tuhan-nya. Dan hal ini termasuk barometer/tolak ukur lurusnya atau tidak pemahaman seseorang terhadap akidah islam walaupun sesuatu hal yang menetukan secara mutlak dan masih banyak pehamanan tentang akidah islam yang mesti diketahui oleh seorang muslim.
Namun sebagai seorang muslim hendaknya berfikir, apakah benar keyakinan yang demikian dan apakah sesuai dengan prinsip-prinsip Aqidah Ahli Sunnah Wal Jammah atau sesuai dengan pemahaman yang di pahami Ulama-ulama terdahulu yang sholeh. Ada juga sebagian dari mereka yang tidak peduli akan hal ini, katanya yang penting saya beribadah. Hendaknya sebagai seorang yang mengaku beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari akhir dan takdir yang baik maupun takdir yang buruk mesti mengatahui tentang Rabb-nya atau Tuhan-nya. Dan hal ini termasuk barometer/tolak ukur lurusnya atau tidak pemahaman seseorang terhadap akidah islam walaupun sesuatu hal yang menetukan secara mutlak dan masih banyak pehamanan tentang akidah islam yang mesti diketahui oleh seorang muslim.
A. Dalil-dalil yang menunjukkan bahwa di atas ‘arsy (singgasana):
Dalil dari Al-Quran terkadang maggunakan lafadz ‘ali (tinggi) dan terkadang meggunakan lafadz istawa (bersemayam).
1. Surat Thaha (20) ayat 5:
الرَّحْمَنُ عَلَى الْعَرْشِ اسْتَوَى
Artinya: ” (Yaitu) Tuhan Yang Maha Pemurah. Yang bersemayam di atas 'Arsy “ (Q.S. Thaha: 5).
2. Surat Al-Baqarah (2) ayat: 255 (ayat kursi):
وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ
Artinya: “ Dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar “ (Q.S. Al-Baqarah: 255).
Dan masih banyak lagi ayat yang semakna dengannya.
B. Dalil dari hadits Nabi Shallahu alaihi wasallam
Begitu pula dalam hadits Rasulullah dijelaskan pula tentang ketinggian Allah, diantaranya:
عَنْ مُعَاوِيَةَ بْنِ الْحَكَمِ السُّلَمِىِّ قَالَ وَكَانَتْ لِى جَارِيَةٌ تَرْعَى غَنَمًا لِى قِبَلَ أُحُدٍ وَالْجَوَّانِيَّةِ فَاطَّلَعْتُ ذَاتَ يَوْمٍ فَإِذَا الذِّيبُ قَدْ ذَهَبَ بِشَاةٍ مِنْ غَنَمِهَا وَأَنَا رَجُلٌ مِنْ بَنِى آدَمَ آسَفُ كَمَا يَأْسَفُونَ لَكِنِّى صَكَكْتُهَا صَكَّةً فَأَتَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فَعَظَّمَ ذَلِكَ عَلَىَّ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَفَلاَ أُعْتِقُهَا قَالَ « ائْتِنِى بِهَا ». فَأَتَيْتُهُ بِهَا فَقَالَ لَهَا « أَيْنَ اللَّهُ ». قَالَتْ فِى السَّمَاءِ.
قَالَ « مَنْ أَنَا ». قَالَتْ أَنْتَ رَسُولُ اللَّهِ. قَالَ « أَعْتِقْهَا فَإِنَّهَا مُؤْمِنَةٌ »
Artinya: “Dari Muawiyah bin Hakam As-Sulami -radhiyallahu ‘anhu- berkata: “…Saya memiliki seorang budak wanita yang bekerja sebagai pengembala kambing di gunung Uhud dan Al-Jawwaniyyah (tempat dekat gunung Uhud). Suatu saat saya pernah memergoki seekor serigala telah memakan seekor dombanya. Saya termasuk dari bani Adam, saya juga marah sebagaimana mereka juga marah, sehingga saya menamparnya, kemudian saya datang pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, ternyata beliau menganggap besar masalah itu. Saya berkata: “Wahai Rasulullah, apakah saya merdekakan budak itu?” Jawab beliau: “Bawalah budak itu padaku”. Lalu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya: “Dimana Allah?” Jawab budak tersebut: “Di atas langit”. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya lagi: “Siapa saya?”. Jawab budak tersebut: “Engkau adalah Rasulullah”. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Merdekakanlah budak ini karena dia seorang wanita mu’minah”. (H.R.Muslim, Abu Dawud dll).
Faedah dari hadits di atas: Penetapan bahwa Allah ta’ala berada di atas langit.
C. Perkataan para ulama
1. Imam Adz-Zhahabi berkata dalam kitabnya Kitabul ‘Uluw dengan sanad kepada Abi Muthi’ Al-Hakam bin Abdullah Al-Bakhli (pengarang kitab Fiqhul Akbar) ia berkata: Saya bertanya kepada Iman Abu Hanifah (Imam Hanafi) tentang seseorang yang berkata: saya tidak tahu dimana Rabb (tuhan) saya, apakah di langit atau di bumi. Kemudian
2. Imam Abu Hanifah berkata: Maka orang tersebut telah ingkar, karena Allah berfirman:
الرَّحْمَنُ عَلَى الْعَرْشِ اسْتَوَى
Artinya: ” (Yaitu) Tuhan Yang Maha Pemurah. Yang bersemayam di atas 'Arsy “ (Q.S. Thaha: 5).
Dan ‘Arsynya diatas langit. Sesungguhnya dia ingin mengatakan: Saya ingin mengatakan bahwa Allah bersemayam di atas ‘Arsy akan tetapi ia tidak tahu apakah ‘Arsy itu ada di langit atau di bumi. Kemdian Abu Hanifah berkata: apabila sesesorang menafikkan bahwa Allah di atas langit maka ia telah ingkar.
3. Imam Al- ‘Auzai berkata: Kami para tabi’in (generasi setelah sahabat Rasulullah) berkata: Bahwa Allah berada di atas ‘Arsy-Nya, kami beriman sebagaimana yang telah di tetapkan dalam sunnah Rasulullah dari sifat-sifat Allah.
4. Sahabat Rasulullah yaitu Malik bin Anas berkata: Allah berada di atas langit dan ilmu-Nya di setiap tempat.
D. Dalil Fitrah
Allah subhanahu wa ta’ala memberikan fitrah manusia, coba kita tanyakan pada diri kita masing-masing. Ketika kita menengadahkan kedua tangan kita dalam berdo’a dan bermunajat kepada Allah. Kemana kita tujukan hati kita, ke atas atau ke bawah????? Seseorang yang masih memilki fitrah yang benar dan lurus, maka ia akan menjawab: ke atas.
Kesimpulan: Keyakinan/ I’tiqad Aqidah ahli sunnah wal jam’ah bahwa Allah berada diatas langit atau bersemayam di ‘Arsy-Nya. Dan sangatlah keliru jika ada yang berkeyakinan bahwa Allah berada di mana-mana. Adapun surat Al- Hadid (57) ayat 4:
وَهُوَ مَعَكُمْ أَيْنَ مَا كُنْتُمْ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ
Artinya: “Dan Dia bersama kamu di mana saja kamu berada. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan”. (Q.S Al- Hadid (57) ayat 4).
Imam Ibnu Katsir dalam kitabnya “ Tafsir Ibnu Katsir” ketika mentafsiri ayat di atas, beliau berkata: “ Allah mengawasi kalian, menyaksikan atas apa yang kalian lakukan di mana saja kalian berada. Baik di darat maupun di laut, baik pada malam hari maupun di siang hari, baik di dalam rumah atau..., semuanya itu dalam pengetahuan Allah dan di bawah penglihatan dan pendengaran-Nya. Dia mendengar perkataan kalian dan melihat tempat kalian/kalian berada. Dan Dia mengetahui rahasia dan bisik-bisik kalian. (Lihat Tafsir Ibnu Katsir Surat Al-Hadid: 4).
Wallahu a’lam bis shawab.
Ditulis oleh: Hari Febriansyah bin Sulasman bin Supardi
Imarah Al-Kautsar 2 Unaizah – Saudi Arabia
Pukul: 17.03 Ahad, 23 Muharram 1433 H
0 komentar:
Posting Komentar