Fadhilatus Syaikh Muhammad bin Shaleh al-Utsaimin rahimahullah pernah ditanya tentang hukum mengucapkan selamat natal pada hari raya orang-orang nahsrani, bagaimana memberikan selamat kepaa mereka ketika mereka memberikan selamat kepada kita? Apakah dibolehkan mendatangi ketempat perayaan mereka? Apakah berdosa jika seseorang melakukan hal tersebut tanpa ada niat dalam hatinya akan tetapi hanya sekedar basa-basi atau malu atau yang sebab yang lainnya? Dan apakah hal ini termasuk tasyabuh (menyerupai) mereka?
Kamis, 22 Desember 2011
Hukum Memperingati Hari Ibu
Syaikh Muhammad bin Shaleh al- Utsaimin rahimahullah pernah ditanya tentang hal ini.
Soal: Pada setiap tahun kami memperingati hari raya khusus yang diberi nama hari ibu pada 21 maret, dan kebanyakan orang memperingati hari tersebut. Apakah memperingati hari tersebut termasuk hal yang dihalalkan atau diharamkan, apakah memperingati hari tersebut merupakan suatu kewajiban bagi kami dan apakah (dibolehkan) memberikan hadiah (pada waktu tersebut) ?????
Minggu, 18 Desember 2011
DIMANA ALLAH ?????????
Alhamdulillah segala puji bagi Allah dan shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada nabi Muahammad shallahu alaihi wasallam.
Sebagian besar kaum muslimin ketika mendengar pertanyaa di atas banyak diantara mereka menjawab Allah ada di mana-mana. Soalnya memang sejak kecil kita diajarkan pemahaman semacam itu dan hingga sekarang pun masih banyak diantara kita yang berkeyakinan semacam itu.
Jumat, 16 Desember 2011
PENJELASAN HADITS KEUTAMAAN MEMBACA SURAT AL-KAHFI PADA HARI JUM’AT
Hadits Pertama:
Dari Muhammad bin Abdullah al-Hafidz, dari Abu Bakar Muhammad bin Muammal, dari Al-Fadl bin Muhammad Asy-Sya’rani, dari Nu’aim bin Hammaad, dari Husyaim, dari Abu Hasyim dari Abu Mijlaz dari Qais bin Abbad dari Abu Sa’id Al-Khudri bahwasanya Nabi Shallahu alaihi wasallam bersabda:
« مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ فِى يَوْمِ الْجُمُعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّورِ مَا بَيْنَ الْجُمُعَتَيْنِ »
Artinya: “Barangsiapa yang membaca surat Al-Kafhi pada hari jum’at maka dirinya akan disinari cahaya antara dua jum’at”.
Keutamaan Menuntut Ilmu
Segala puji hanya bagi Allah Subhanahu wa ta’la dan shalawat semoga tetap tercurahkan kepada nabi Muhammad shallahu alaihi wasallam.
Definisi ilmu secara etimologi atau bahasa ialah mengetahui sesuatu dengan pengetahuan yang pasti. Adapun secara terminologi atau secara istilah ialah lawan kata dari jahl (bodoh). Menurut sebagian ulama bahwa ilmu tidak membutuhkan pengertian. Adapun materi yang kami sajikan merupakan pembahasan ilmu syar’I, yang dimaksud ilmu syar’I ialah ilmu yang bersumber dari Allah (Al-Quran) dan Rasulullah (Hadits).
Selasa, 13 Desember 2011
BEGINI SEHARUSNYA AKHLAK SEORANG MUSLIM
Kisah ini terjadi pada hari Ahad, 5 Jumada Tsaniyah 1432 H atau bertepatan 09 Mei 2011 di Masjid 'Ali bin Abi Thalib Unaizah (tempat Syaikh kami DR. 'Abdurrahman ibn Shaleh Ad-Dahsyi hafidzohullah menyampaikan dars-nya/pelajaran kitab 'umadatul Ahkam).
Ketika beliau menyampaikan pelajaran hadits hari Sabtu, 4 Jumada Tsaniyah 1432 H atau bertepatan 08 Mei 2011 dari kitab 'Umdatul ahkam bab “Shadaqatul Fitri/zakat fitri” nomor hadits 176.
Ketika beliau menyampaikan pelajaran hadits hari Sabtu, 4 Jumada Tsaniyah 1432 H atau bertepatan 08 Mei 2011 dari kitab 'Umdatul ahkam bab “Shadaqatul Fitri/zakat fitri” nomor hadits 176.
Pelajaran berharga dari hadits Abu Bakar As-Shiddiq
Pelajaran berharga dari hadits Abu Bakar As-Shiddiq
عَنْ أَبِي بَكْرٍ الصِّدِّيقِ ، رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ ، أَنَّهُ قَالَ لِرَسُولِ اللهِ صلى الله عليه وسلم عَلِّمْنِي دُعَاءً أَدْعُو بِهِ فِي صَلاَتِي قَالَ قُلِ اللَّهُمَّ إِنِّي ظَلَمْتُ نَفْسِي ظُلْمًا كَثِيرًا ، وَلاَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلاَّ أَنْتَ فَاغْفِرْ لِي مَغْفِرَةً مِنْ عِنْدِكَ وَارْحَمْنِي إِنَّكَ أَنْتَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
Artinya: Dari Abu Bakar As-Shidiq radhiallhu anhu bahwasanya ia berkata kepada Rasulullah: Ya Rasulullah ajarkan aku sebuah doa yang mana dengan doa tersebut, aku akan berdoa di dalam shalatku. Rasulullah bersabda: Katakanlah: Ya Allah sesungguhnya saya telah mendzolimi diri saya sendiri dengan kezdholiman yang banyak, tidak ada yang dapat mengampuni dosa kecuali Engkau, oleh karena itu ampunilah diriku dengan ampunan darimu dan sayangilah aku, sesnungguhnya Engkau Maha Pengampun Lagi Maha Penyayang. H.R.Bukhori.
Pelajaran dari hadits diatas sebagai berukut
Langganan:
Postingan (Atom)