1.
Yakin dan
berbaik sangka kepada Allah subhanahu wa ta’ala dan
hendaknya seseorang tidak mengatakan “saya akan coba dengan Al-Quran ini akan tetapi
ia harus menyakini
bahwa di dalam Al-Quran terdapat penyembuhan dan bahwasanya Al-Quran tersebut merupakan sumber dari
segala penyembuhan.
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
( وَنُنَزِّلُ
مِنَ الْقُرْآنِ مَا هُوَ شِفَاءٌ وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ وَلَا يَزِيدُ
الظَّالِمِينَ إِلَّا خَسَارًا )
“Dan
Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi
orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang
yang zalim selain kerugian”. (Q.S. Al-Isra : 82).
2.
Membesarkan Sang Pencipta (Allah) dan bersandar,bergantung, bertaubat
serta berdoa kepada-Nya. Bahwa hanya Dia-lah satu-satunya Yang Maha
Menyembuhkan. Bacaan ruqyah yang engkau baca untuk dirimu sendiri apabila
tertimpa suatu bala atau musibah maka hal itu lebih baik daripada orang lain
membacakan ruqyah kepada dirimu.
3.
Penjagaan seorang hamba terhadap Rabb-nya dengan melakasanakan segala
perintah-Nya, seperti: Senantiasa melakukan shalat berjamaah di masjid.
Rasulullah shallu alaihi wasallam bersabda:
( مَنْ صَلَّى الصُّبْحَ فَهُوَ فِى ذِمَّةِ
اللَّهِ فَلاَ يَطْلُبَنَّكُمُ اللَّهُ مِنْ ذِمَّتِهِ بِشَىْءٍ )
“Barangsiapa yang shalat shubuh maka ia berada dalam jaminan Allah, oleh
karena itu janganlah Allah sampai menuntut sesuatu dari kalian sebagai imbalan
jaminan-Nya.” (H.R.
Msulim).
Begitu
pula dengan menjauhi segala larangan Allah, seperti: memandang kepada hal-hal
yang diharamakan dan menjauhi diri dari tontonan layar kaca yang dapat
membahayakan keluarga dan menyebabkan penderitaan terhadapnya, meninggalkan
musik dan nyanyian serta tayangan hiburan/pesta yang penuh dengan kemungkaran. Dengan
demikian engkau akan menjadi seorang yang beruntung dengan sebab engkau menjaga
Allah (dengan menjalankan segala perintah dan menjauhkan segala larangan-Nya)
sebagaimana kabar gembira yang disabdakan oleh Rasulullah shallahu alaihi
wasallam. Beliau bersabda:
( احْفَظِ اللَّهَ يَحْفَظْكَ )
“Jagalah Allah niscaya Allah akan menjagamu”
(H.R. Ahmad dan At-Turmudzi).
4.
Memperbanyak wirid dan dzikir yang bersumber dari Al-Quran dan Hadits
nabi shalllahu alaihi wasallam dan senantiasa dalam mengamalkannya
setiap waktu, seperti : dzikir setelah shalat (lima waktu), wirid sehari-hari
yang bersumber dari Al-Quran, dzikir pagi dan petang dan dzikir ketika hendak
dan bangun dari tidur. Allah berfirman:
( وَمَنْ أَعْرَضَ عَنْ ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً
ضَنْكًا وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَعْمَى )
“Dan
barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan
yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan
buta”. (Q.S. Thaha : 124).
5.
Senantiasa beramal shalih yang dengannya dapat menguatkan keimanan.
Nabi shallahu alaihi wasallam
pernah ditanya : “Amalan apa yang paling dicintai oleh Allah ?”, beliau menjawab: “Yang terus-menerus walaupun
sedikit.” (H.R. Bukhari).
Semoga bermanfaat. Wallahu a'lam bis shawwab
0 komentar:
Posting Komentar