Social Icons

Rabu, 27 April 2011

Ketika Sang Idola “Maroon 5” Jadi Pujian....!!!!!!



Siapa sich remaja yang tidak kenal dengan grup band asal California "MARRON 5" Yang mengadakan konser di jakarta.

Berbicara masalah muji memuji pastinya setiap orang akan memuji “orang yang dianggapnya sebagai idola”.
Biasanya mereka ketika memuji pasti sudah melihat banyak sisi atau alasan mengapa mereka memuji orang yang mereka puji. Baik karena ketampanan, kepribadian, tingkah laku atau yang lainnya. Bagaiamana halnya jika seorang atau sekelompok orang yang mereka puji sebenarnya tidak layak dipuji jikalau kita lihat dari kacamata hati nurani yang bersih lagi halus atau dalam perspektif kaca mata islam. Sebuah fakta ketika di umumkan bahwa grup band yang bernama “Maroon 5” akan mengunjungi sekaligus mengadakan konser di Jakarta, berbondong-bondong para remaja memesan tiket yang dijual mulai Rp. 500.00 – 700.00, yang mengejutkannya lagi tiket tersebut habis dalam hitungan jam kurang lebih sekitar 10 jam. Ketika hari H konser, istora Senayan yang dijadikan tempat konser dipadati remaja yang ingin melihat, bertemu serta mendengarkan secara langsung sang idola ”Maroon 5”. Inilah fakta yang terjadi pada remaja kita yang mengidolakan sang idola “Marron 5”. Ini sedikit gambaran fakta yang terjadi.

Wahai remaja, wahai pemuda muslim, wahai pemudi muslimah kembali kepada pembahasan mengidolakan seseorang, bukankah dalam agama kita banyak figur yang bisa kita jadikan idola atau favorit, apakah tidak cukup bagi kita mentauladani orang – orang shaleh yang mendahului kita. Para nabi dan rasul ‘alahihum as-salatu wa as-salam, Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wa sallam, istri-sitri beliau radhiallahu ‘anhunna, sahabat Rasulullah radhiyahu ‘anhum, Sahabiyat Rasulullah radhiyahu ‘anhunna, Imam Al-Bukhari rahimahullah, Imam Muslim rahimahullah, Imam Abu Hanifah (Imam Hanafi) rahimahullah, Imam Malik bin Anas (Imam Maliki) rahimahullah, Imam Muhammad bin Idris (Imam As-Syafi’i) rahimahullah, Imam Ahamd bin Hambal (Imam Hambali) rahimahullah dan orang –orang shaleh lainnya. Sekali lagi apakah mereka tidak cukup sebagai idola atau panutan bagi kita wahai pemuda dan remaja muslim ?????? adakah orang yang lebih mulia dari mereka ????????.

Allah subhanahu wa ta’ala telah memberikan solusi tentang siapa yang layak kita jadikan idola atau favorit kita kaum muslimin dalam firman-Nya:

لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا

Artinya: Sesungguhnya Telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah. (Q.S. Al-Ahzab (33) ayat 21).

Berkata Syaikh Abdurrahman As-Sa’di rahimahullah ketika menafsirkan ayat ini: Bahwa uswah atau teladan ada dua macam :

1. “Uswah Hasanah” atau teladan yang baik, yaitu ada pada diri Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam, baik dengan mengikuti tuntunan, ajaran beliau yang merupakan cara atau jalan menuju karunia Allah subhanahu wa ta’ala yaitu ash-shiratul msutaqim atau jalan yang lurus.
2. Adapun uswah atau teladan selain itu, yang menyelisihi beliau, maka dinamakan “uswah sayyiah” atau teladan yang buruk, seperti perkataan orang-orang kafir ketika diajak oleh Rasulullah shallahu ‘alaihi wa sallam (kepada agam islam) , Allah berfirman ketika mengkisahkan perkataan mereka:

بَلْ قَالُوا إِنَّا وَجَدْنَا آبَاءَنَا عَلَى أُمَّةٍ وَإِنَّا عَلَى آثَارِهِمْ مُهْتَدُونَ

Artinya: Bahkan mereka berkata: "Sesungguhnya kami mendapati bapak-bapak kami menganut suatu agama, dan Sesungguhnya kami orang-orang yang mendapat petunjuk dengan (mengikuti) jejak mereka". (Q.S. Az-Zukhruf (43) ayat 22).

Sesungguhnya suri tauladan yang baik hanya dapat ditempuh bagi siapa saja yang mengharapkan perjumpaan dengan Allah dan hari akhir (hari kiamat), yang meliputi keimanan, takut kepada Allah, mengharapkan ganjaran dari Allah, takut akan azab-Nya. Inilah sesuatu yang menjadikan motivasi bagi kita dalam megikuti Rasulullah shallahu ‘alahi wa sallam. (Lihat Kitab “Taisir Karim Ar-Rahman” ketika menjelaskan ayat ini).

Dari penjelasan diatas sangat jelas bagi kita bahwasanya Rasulullah yang mesti kita teladani atau jadikan idola, bukan Adam Levine Cs “MAROON 5” yang mesti kita jadikan idola, sadarilah remaja muslim/pemuda muslim/pemudi muslimah.

Ada sebuah pelajaran berharga hadits Rasulullah shallahu ‘alaihi wa sallam berikut ini:

أَنَّ رَجُلا سَأَلَ النَّبِى عليه السلام فَقَالَ: مَتَى السَّاعَةُ يَا رَسُولَ اللَّهِ؟ قَالَ: « مَا أَعْدَدْتَ لَهَا » ؟ قَالَ: مَا أَعْدَدْتُ لَهَا مِنْ كَثِيرِ صَلاةٍ وَلا صَوْمٍ وَلا صَدَقَةٍ، وَلَكِنِّى أُحِبُّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ، قَالَ: « أَنْتَ مَعَ مَنْ أَحْبَبْتَ » .

Artinya: “Sesungguhnya ada seseorang yang bertanya kepada Nabi shallahu ‘alaihi wa sallam, ia berkata: kapan datangnya hari kiamat Ya Rasulullah? Beliau menjawab: apa yang kamu telah persiapkan untuknya? Kemudian orang itu berkata: tidaklah aku persiapkan untuk menghadapai hari kiamat dengan banyak shalat, puasa atau sedekah, akan tetapi saya mencintai Allah dan Rasul-Nya. Kemudian Rasulullah bersabda: “kamu akan bersama orang yang kamu cintai (H.R. Al-Bukhari, Muslim).

Bagaimana jika seseorang mencintai/mengidolai “MARRON 5” .....? Silahkan dijawab sendiri.

Dari penjelasan diatas dapat diambil pelajaran, diantaranya:

1. Beberapa segi negatif/kerugian jika pemuda/pemudi/remaja islam mengidolakan “MARRON 5”, apalagi bagi yang menyaksikan konsernya. Diantaranya:
1. Mereka rela mengeluarkan uang saku demi melihat, menyaksikan, mendengar idolanya “MARRON5”, bukankah hal ini termasuk mubadzir (menyia-nyiakan) harta dengan mengeluarkan harta pada tempat tidak ada manfaatnya sama sekali.
2. Mereka rela mengantri berjam-jam demi mendapatkan tiket masuk konser “MARRON 5” walau sebagian tiket dijual secara online, sebaliknya ketika ada seruan Allah sepeti: shalat, mungkin sebagian mereka tidak memperdulikannya karena takut kehabisan tiket.
3. Ketika hari H konser pastinya mereka antri, hal ini tidak terlepas dari “khalwat” atau campur baur antara laki-laki yang bukan mahram atau “muhrim”, padahal islam mengajarkan yang demikian. Apaalgi ketika sudah berda didalam Istora Senayan “khalwat”nya lebih tidak terkendali lagi. Na’udzubillah min dzalik.
4. Mereka lebih hafal dengan lagu-lagu “MARRON 5” yang tidak manfaatnya bagi diri mereka daripada menghafal surat-surat pendek dalam Al-Quran.
5. Mereka lebih senang mendengarkan suara idola mereka “MARRON 5” daripada mendengarkan suara murattal Al-Quran, padahal Al-Quran lebih utama dari yang lainnya.
6. Sebagian mereka rela sampai menginap/menyewa kamar di Hotel Ritz Charlton tempat personel “MARRON 5” bermalam hanya untuk melihat dari dekat wajah Adam Levine Cs dan hanya untuk mendapatkan tanda tangan mereka. Hal ini sungguh sangat berlebihan karena mereka hanya manusia biasa.
7. Mereka sangat berlebihan dalam mengidolakan idola mereka “MARRON 5”, mana sikap mereka dalam mengidolakan Rasulullah shallahu ‘alahi wa sallam.
2. Bahwa idola kita yang sesungguhnya atau yang hakiki ialah Rasulullah shallahu ‘alaihi wa sallam.
3. Tidak selayaknya remaja muslim mengidolakan “MARRON 5”, karena memang tidak pantas untuk dijadikan idola.

Semoga tulisan yang sederhana ini dapat membuka hati remaja, pemuda, pemudi muslim agar kembali kepada idola mereka yang hakiki. Dan semoga goresan tinta ini dapat memberikan arti bagi penulis dan pembaca yang memilki hari sanubari yang bersih.

Ditulis:

Hari Febriansyah ibnu Sulasman Abu Wafiy

Kamis, Selesai Pukul 06.30 waktu ‘Unaizah tanggal 24 Jumadal Ula 1432 H atau 28 April 2011 di Kota ‘Unaizah - Saudi Arabia.

0 komentar:

Posting Komentar